aku adalah aku, beda. bukan dia, bukan juga mereka. aku memang tak seperti dia, dia yang selalu bisa mengambil keputusan secara gentle dan bijaksana. aku juga tak seperti mereka, mereka yang lebih jelas bisa langsung menerima keadaannya.
aku adalah aku. aku memang menggelikan, tak tau diri dan bahkan sangat menyebalkan. kau usir pun aku tak segera pergi, kau abaikan pun aku tetap datang kembali, kau acuhkan pun aku tetap mengikuti, kau punya yang lain pun aku tak peduli. benar benar menyebalkan bukan ?
aku adalah aku. aku yang selama ini menjadi penguntitmu bukan hanya bermaksud berjaga pabila kau kelelahan dalam pengengejaranmu pada beliau yang lebih mapan dan tampan. bukan berarti juga itu kepedulianku ataupun harapkan yang teramat sangat dariku untuk menjadikanmu dimasa depanku. aku menjadi penguntitmu hanya karena kebiasaan tak tau diriku.
aku adalah aku. sosok yang sangat menggelikan yang hanya menjalankan tugasnya sebagai seseorang yang pernah menanamkan bibit rasa kepadamu. hanya ingin menjaga, kali aja bibit yang sudah melayu kelak kan tumbuh lagi, lebih indah dari yang dulu.
aku adalah aku. aku tak pernah bermaksud mengkengkangmu. aku tak pernah bermaksud membatasimu. aku pun juga tak pernah bermaksud memaksamu. kau itu bebas, bebas berlari kemana saja yang kau mau, bebas mengejar siapa saja yang kau inginkan. mungkin dia, dia yang jelas jelas lebih bijaksana. ataupun mereka, mereka yang lebih jelas lansung bisa menerima keadaannya.
hanya saja, bila kau tigakan pengusiranmu. mungkin, mungkin sosok yang menggelikan itu akan segera gugur. tanggung jawabnya pun akan segera meluntur. raganya pun mungkin akan segera kabur karena dia tau, bahwa bibit yang ditanamnya sudah diyakinkan hancur.
0 komentar :
Posting Komentar