malam itu diruang tamu,
sambil menyajikan teh panas diatas meja, beliau pun memulai pembicaraan. lantas kita pun saling serang menyerang menyeritakan kabar dan sesekali berbagi medis kebahagiaan. obrolan semakin asik dengan suasana klasik.
seketika obrolan terhenti kala telivisi yang adiknya tonton mengabarkan berita islam terkini. tanpa disadari kami pun tiba tiba kompak memperhatikan televisi. kalimat demi kalimat mulai kami amati, setelah 5menit berjalan kini berita terhentikan oleh iklan teh sariwangi.
beliau mulai membuka pembicaraan lagi. kali ini temanya berganti, mungkin karena kita tadi terlalu asik memperhatikan televisi. dimulai dari pertanyaan yang beliau lemparkan, " menurutmu islam itu apa sih mas ?".
sesekali ku sruput teh yang beliau sajikan, siapa tau bisa menerangkan pikiranku yang masih redup. syukur syukur dah malah bisa menerangkan juga atas jawaban dari pertanyaan yang dilemparkannya. ( sruppptt.. ) hmm ..aroma tehnya mewangi, takarannya pas, rasanya mantap ( sepertinya sang penyaji cocok sekali untuk dijadikan istri ).
Islam itu suci, Islam itu agama dan agama itu sendiri berada dikedalaman bukan diketinggian. sebagian orang menganggap agama itu pakaian, sebagian kecil menganggapnya itu alat. sebagian orang ada juga yang menganggap agama itu lemah dan perlu dibela, sebagian juga ada yang menganggapnya itu payung besar untuk berlindung. bahkan sebagian orang pun ada yang menganggap agama itu senjata, dan hanya sebagian kecil yang menganggapnya itu pusaka.
orang yang mengerti agamanya dengan baik akan sulit meninggikan dirinya di depan orang lain. semakin dirinya mendalami agamanya maka akan semakin merendah juga dirinya dihadapan orang lain, bukannya semakin meninggi. karena beliau paham, orang lain diciptakan sebagai guru untuk memenuhi akalnya.
beliau termenung, entah paham atau tidak dengan apa yang saya sampaikan. karena bahkan yang menyampaikan sendiri pun tak menyangka dari mana asalnya suara yang terlintas dalam pikirannya. ku sruput lagi teh yang sudah mulai mendingin.
Islam itu agama penuh kedamaian. Islam datang dari timur tengah ke Indonesia tanpa memaksa apalagi perang. mereka ulama ulama datang menyadarkan tanpa kekerasan dan memberikan pencerahan dengan tutur lembut yang mencerdaskan. mereka membawakannya dengan gaya kampungan bukan gaya padang pasir. mereka menceritakan dengan gaya tutur bukan gaya menghardik ataupun menuding. dan dimana Islam diterima dengan cinta dan terhormat. amanah bukan amarah, menyejukan bukan menakutkan.
menurut saya itulah Islam yang sebenarnya, bukan ditinggikan tapi didalami. ku sruput lagi teh terakhirku. dan tiba tiba kudengar tepuk tangan dari belakang. bang denny datang mendekat dan menepuk pundaku, " ngopi bareng lagi yuk !".
sepertihalnya secangkir teh kerinduan yang kau sajikan dengan santun dan sopan. Islam itu mendamaikan, datang menyadarkan tanpa kekerasan dan memberikan pencerahan dengan tutur lembut yang mencerdaskan.
0 komentar :
Posting Komentar