Sementara, mimpi-mimpi ini cukup sudah melengkapi bait-bait rinduku akanmu. Meski masih begitu semu, namun setidaknya cukup menggambarkan sepenggal puisi kebahagiaanku. Mewarnai hati, serta memudahkanku untuk bernyanyi~
Pagi itu aku sedikit gugup. Seperti
menengadah rintik-rintik air hujan yang turun dari langit-langit kebahagiaan.
Tak pernah terhitung bahkan tak terperkirakan seberapa banyak kebahagiaan yang
sedang kudapatkan. Sungguh, sekalipun belum pernah kurasakan sebelumnya. Benak
jiwaku berseri-seri hingga ku tak tahankan diri yang membuatku senyum sana dan
juga senyum sini.
Bak raja yang sedang mendapati
kejayaannya, kumiliki prajurit yang senantiasa melayani dan juga menemani.
Rumah pun berubah layaknya istana, beralaskan karpet dengan dekorasi bunga, budaya dan juga sastra yang menggoda
jiwa. Makanan melimpah pun juga dengan pelayanannya yang ramah.
Mentari mulai menunjukkan sinarnya.
Kukenakan jubah jawa yang bermahkotakan kebudayaan. Kujemput permaisuri dengan
kereta kencana yang berlabelkan avanza. Kubawa dirinya ke istana Tuhan untuk
dicarikan restu dan kesaksian cintaku padaMu dan kepadanya. Kuikat janji-janji
suci, kubingkai indah dan tak mau ku hapus selama nafas masih berhembus.
Akhirnya sampai pada kesimpulannya.
Ku pegang tangannya untuk yang pertama kalinya. Kupandangi wajahnya dalam-dalam,
isyarat rindu menggebu yang terbebaskan.
Kucium keningnya untuk sebuah awal dari kebiasaan. Memekarkan bunga-bunga rindu,
semangat dan tanggung jawab untuk menjaga dan merawat selalu perhiasan terindah
yang Tuhan titipkan.
Panggilan Tuhan datang menyadarkan
agarku tak begitu larut dalam kebahagiaan. Alhamdulillah hiladzii ahyana
ba’damaa amaatanaa wa ilaihinnusuur. Masih dimimpi teryata. Semoga.. aamiin.
Mungkin, aku memang bukan pilihan. Tapi
bolehkan, bila ku berharap dan berusaha agar mimpiku ini bisa terkabulkan ??
Aku ndak
nuntut apa-apa,
Kamu ndak
pedulikan kabar pun aku ndak papa,
Kamu ndak
pedulikan perjuangan pun aku ndak papa,
Namun percayalah,
Tuhan sudah
memberikan hidayah yang sangat besar lewat kamu, juga keluargamu,
makasih ya~
hardi N.R
0 komentar :
Posting Komentar