disuatu titik keterlanjuran, yang menyeretku dalam badai kebingungan. aku adalah seorang penggembala dosa yang sedang berkelana di kawasan ibu kota. bayangkan, ku tinggalkan satu satunya keluargaku yang tersisa. dimana beliau adalah sosok ibu yang membesarkanku. sosok penjaga dan perawatku setiap waktu. yang paling tulus paling ikhlas mencintaiku, mengasihiku dan juga menyayangiku.
betapa bejatnya diriku, yang tak kunjung juga sadar akan balas terimakasihnya seorang ibu. bukannya berusaha menjaganya disana, mallah meninggalkannya. sedirian, kesepian dan mungkin hatinya pun kini penuh sayatan yang menyakitkan. benar benar keterlaluan. manusia apa bukan? sedikitpun tak ada bedanya dengan zombie, yang bisa mondar mandir kesana kemari tapi sedikitpun tak punya hati. tak punya perasaan, tak punya akal untuk balas budi.