Seiring jatuhnya hari besar silaturahmi pasti kalian familiar banget dengan kalimat ini "KAPAN NIKAH?"
Nyebelin sih kedengerannya tapii seneng ko, seneng banget mallah. Gimana dengan kalian ???
Kalau saya pribadi si yaa tak senyumin aja sambil diminta do'anya ..hha gimana dengan kalian ???
curhat dikit boleh yaa ?? (hhe ..Makasii )
Nyebelin sih kedengerannya tapii seneng ko, seneng banget mallah. Gimana dengan kalian ???
Kalau saya pribadi si yaa tak senyumin aja sambil diminta do'anya ..hha gimana dengan kalian ???
curhat dikit boleh yaa ?? (hhe ..Makasii )
Nikah adalah ibadah, banyak yang bilang orang yang sudah melakukan nikah dengan niat baik itu berarti sudah menjalankan separuh dari iman.
Nikah itu memudahkan bukan menyusahkan, nikah itu meluaskan bukan menyempitkan dan nikah adalah romantisnya kehidupan.
Nikah itu memudahkan bukan menyusahkan, nikah itu meluaskan bukan menyempitkan dan nikah adalah romantisnya kehidupan.
Seperti cerita teman yang pernah saya perdengarkan. Beliau berniat nikah bermodalkan Rp 500.000,00 dengan lillahita'ala. Beliau pasrah dan berdoa yakin akan bantuan Allah (karna sebaik-baiknya pengatur adalah Allah sang Maha Pengatur rencana). Dan apa yang terjadii ?? Saat sebelum hari-Hnya, bantuan berbondong-bondong dari sana-sini kanan-kiri yang tak pernah disangka sebelumnya. Alhasil Rp 500.000,00 pun utuh dari mulai sampai selesai tidak cuma itu pekerjaan pun menanti akan kehadirannya, Subhanallah.
Seperti yang pernah bapa sampaikan juga bahwa bapa nikah hanya bermodalkan nekat lillahita'ala. Ga usa banyak mikir, karena kalau kebanyakan mikir kita akan ragu dan syetan berbondong-bondong siap mengganggu. Kuncinya cintailah pasangan mulai dari kekurangannya dan selebihnya adalah bonus yang bakal kita dapatkan nantinya. Kalaupun kita mampu mencintai kelemahannya masalah apapun insyaallah bakal gampang menyelesaikannya. Jadi ga perlu takut Allah selalu bersama kita.
Langkah boleh salah tapi niat ga boleh salah. Allah akan menunjukan jalan untuk kita.
Nikah juga merupakan sumber kesuksesan, yang mampu merubah dosa menjadi pahala. Yang sebelumnya bertatapan adalah dosa kini menjadi pahala, yang sebelumnya berduaan adalah dosa kini menjadi indahnya pahala.
Nah mulai dari situlah,, saya mulai kebelet pake banget. Karna sebelumnya saya masih takut akan kehidupan setelah nikah dengan apa yg saya punya sekarang, baik ilmu ataupun pekerjaan. Saya masih takut dibagaimana kumenafkahinya nanti, dimasalah yg akan melanda dan lebih takutnya lagi apakah saya ini mampu membahagiakannya. Meski segitu takutnya akan kehidupan setelah nikah sayapun tetep aja kebelet akan sebuah nikah. Karna ada hal yang lebih menakutkanku yaitu pabila saya ga segera menikah saya takut banget akan kenakalan mata saya, akan kenakalan tangan saya dan bahkan fajri saya.
Jujur,,, mungkin saya masih bisa menjaganya sekarang, tapi apaya saya ini akan mampu menjaganya di beberapa tahun kemudian sedangkan saya hanyalah manusia yang penuh keterbatasan dan tak luput dari kesalahan. Hal ini lah yang sangat saya takutkan apalagi sekarang metode syetan sudah mulai berkembang dan mungkin lingkungan juga mulai berantakan. Apalah saya, saya hanyalah manusia yang meminta-minta agar Perlindungan-Nya selalu menyertai saya dan terkadang saya pun luput akan Larangan-Nya. Mohon do'anya ya semua, semoga kita tidak terjerumus dalam kesesatan dan kita selalu berada dalam ridho dan perlindungan-Nya.
dan buat kamu, pilihanku.
Yang sudah begitu menuntunku,
Yang selalu kusisipkan dalam do'aku,
Yang kupertajamkan namamu, dan
Yang secara tak lansung ku sudah *******mu.
Disini ku sangat mengharapkanmu,
Yang sudah begitu menuntunku,
Yang selalu kusisipkan dalam do'aku,
Yang kupertajamkan namamu, dan
Yang secara tak lansung ku sudah *******mu.
Disini ku sangat mengharapkanmu,
Berharap kau bisa Menjadi ibu dari anak-anakku,
Menjadi penasehat setiaku,
Menjadi teman curhatku,
Menjadi obat kesedihanku, dan
Menjadi teman kebahagiaanku.
Menjadi penasehat setiaku,
Menjadi teman curhatku,
Menjadi obat kesedihanku, dan
Menjadi teman kebahagiaanku.
Bisa resmi menggandengmu merupakan tujuan yang begitu kurindu, entah itu follow me atau follow you ..yang terpenting kita bersama menuju jalan yang Allah Rindu.
Dan pabila Allah berkendak lain, menggagalkan rencanaku mendampingimu bukan brarti salah-Nya, salahmu ataupun mereka.
Tapi sayalah yang salah, jadi salahkanlah saya karena sayalah penyembabnya. Mungkin saya kurang berusaha, kurang berdo'a serta kurang segalanya sehingga saya tidaklah pantas untuk mendampingi anda.
Tapi sayalah yang salah, jadi salahkanlah saya karena sayalah penyembabnya. Mungkin saya kurang berusaha, kurang berdo'a serta kurang segalanya sehingga saya tidaklah pantas untuk mendampingi anda.
Hardi N.R
0 komentar :
Posting Komentar