Mungkin sering kali kita mengisi seseorang yang kita tak tau pasti di hati ini dan seringkali pula kita meyakini bahwa dirinya adalah jodoh kelak kita nanti. Sering kali kita (lebih ke pengarangnya) menyebut dirinya adalah penyemangat kami, pelengkap hati ini, ladang tempat berbagi serta sumber kebahagiaan kami. namun ketahuilah bahwa semua itu hanyalah sebuah ilusi yang kapan saja akan segera berganti.
Penyemangat, semangat ilusi kali.kenapa ilusi ??
karena adakalanya semangat itu akan berganti bahkan malah lebih kejam dari semangat yang selama ini ia beri. ya mungkin kita tiap hari bisa semangat karena sapaannya dorongannya senyumannya dan lain sebagainya. namun ada saatnya dia tak mampu memberi bahkan bisa juga dia bosan dengan semua ini karena ia hanyalah manusia biasa yang takkan pernah menjadi figur yang sempurna (mana bukan milik kita juga kan, percumalah protes). ada kalanya kita mengetahui gerak-gerik dirinya yang ndak srek gitu dihati (tidak cocok). apa yang akan kita rasa ?? Uuh ..tak tertahankan itu, mungkin kita akan jengkel sekali sebel banget bahkan down maksimal yang bisa jadi gak cuma satu dua hari bahkan sampe belasan hari adapula yang na'udzubillah ya bisa sampai bunuh diri
Pelengkap hati, pelengkap ilusi kali. kenapa ilusi ??
karena sosok pelengkap yang real adalah dia sosok yang benar-benar anda butuhkan didepan anda sebagai pelengkap hidup dan sarana ibadah dalam bahagia rumah tangga (suami/istri). nah kalau kita seandainya mengisi hati ini buat seseorang (bukan istri/suami), salah kaprah itu namanya hanya pelengkap ilusi yang akan menyusahkan nantinya. seperti halnya sebuah pelarian semata, pelarian karena sendirian mungkin, kesepian mungkin, ejekan teman mungkin atau bosan dengan suasana rumah dan pengen segera keluar. renungkan ya kata-kata saya kalaupun salah ya tinggal ditipex aja
Ladang tempat berbagi, tempat berbagi ilusi kali tu. kenapa ilusi ??
karena kita tidak memilikinya, sama sekali tidak memilikinya (cuma kitanya aja yang sok kePDan memilikinya). berbagi yang baik dan benar adalah kepada mereka yang kita miliki dan senantiasa mereka memiliki kita. Allah misal, kita memiliki Allah dan Allah memiliki kita, mana Dia sayang banget ama kita tiap harinya memperhatiin kita mencintai kita membantu kita ..hmmm banyak dah, apa sih yang nggak Dia berikan buat kita kalau kitanya sering-sering berbagi cerita (mengadu) dengan-Nya. ayah ibu misal, kita memilikinya dan mereka pun senantiasa memiliki kita, lebih dari sekedar memiliki malah. coba bayangkan mereka selalu berkorban demi kita dan pabila kita sering berbagi cerita dengannya ..wuih bakalan dapat kejutan dadakan nantinya
Sumber bahagia, sumber bahagia ilusi belaka. kenapa ??
karena hahahahahaaa ..konyol dah kalau kamu menyebutnya sebagai sumber kebahagiaan, kita punya dia aja enggak (emang punya fakturnya, punya surat kepemilikannya,,,enggak kan ??) jadi kapan saja dia akan bisa pergi sesuka hatinya kan gak ada surat jaminannya. sumber kebahagiaan itu sebenarnya muncul dari diri kita sendiri. semisal dia memberikan judul dan kita tu, kitanya yang musti berusaha mati-matian mencari kata-kata untuk menjadikan sebuah buku yang segitu tebalnya. tanpa judul yang dia berikan pun kita bisa memberikan judul dengan modal karangan kita, malah bakalan lebih bagus tu darinya. jadi sumber kebahagiaan itu milik kita, milik kita sendiri kawan. so ..jadilah seorang pemenang dengan landasan Allah ta'ala. dimana menjadi orang yang tetap sejuk ditempat yang sangat panas, tetap manis ditempat yang sangat pahit, serta tetap merasa kecil meskipun telah menjadi besar.
dari beberapa curhatan diatas so ...segeralah segeralah!! segera ngapain ?? (hahahahha)
Cabut yang sekiranya menyakiti Cukuplah Allah yang mengisi dan Rasulallah yang mendampingi
salam saya, #salam97
Hardi N.R
0 komentar :
Posting Komentar